Polisi dan Keboo

Penilangan oleh polisi lalu lintas biasanya merupakan hal yang paling dihindari oleh pengendara bermotor, selain karena harus membayar sejumlah biaya, image polisi sendiri cukup nyeremin, seenggaknya bagi keboo.. hyiii apalagi yang berkumis.. sumpah, serem banget kalo sampe berurusan sama pihak berwajib. Nama baik tercoreng, duit pun melayeng. *maksa biar berima*

Akibat preokupasi seperti itulah keboo sering was-was kalo ada polisi lagi nongkrong di jalan. Takutnya ada razia kendaraan bermotor. Nggak kebayang paniknya keboo kalo sampe berurusan sama polisi. Jadinya, keboo berusaha membawa kelengkapan seperti SIM dan STNK serta pake helm. Bahkan buat ke warung depan kos aja keboo pake helm, jaga-jaga, we never know when something will happen to us, right?!


Nah berikut beberapa pengalaman keboo dalam razia ato sejenisnya:
Pagi itu keboo terburu-buru berangkat ke Denpasar, karena memang sudah hari Senin yang artinya keboo harus kuliah, dan keboo masih di kampung. Jadilah keboo berangkat jam 7 pagi dengan semangat membara 2009!(ni kejadian tahun lalu). Semua barang keboo masukin sekenanya, dan kalo keboo bilang semuanya, artinya emang semuanya. Jadi di ransel, keboo masukin baju yang baru aja selesai disetrika, pakaian dalam, buku, dompet, beberapa dokumen kuliah, alat kecantikan (well, hanya sisir, lotion, dan pelembap wajah), dll.

Setelah menggunakan seragam lengkap (baca: celana jeans tebal, jaket tebal, sarung tangan, masker, helm, sepatu kets), keboo berangkat ke medan perang! Jalanan lumayan ramai dengan orang-orang berseragam kerja maupun pakaian kuliah. A typical Monday morning.

Singkat cerita sampailah keboo di jalan By Pass Sanur. Dan seperti jam sibuk pada umumnya, terjadi kemacetan di sana. Tapi akhirnya keboo tau kalo kemacetan itu ditambah juga dengan razia motor. D*mned! Keboo distop pak polisi berkumis. Dan dengan patuh keboo meminggirkan motor.

“Dik, mana STNK dan SIM nya?”, pak polisi langsung nodong.

“Sebentar, Pak.”

Keboo mulai membuka ransel dan mencari di mana gerangan si dompet berada.
Eh? Di mana tadi aku taruh tu dempet yak?!

Keboo meraba-raba isi tas dan menemukan sebentuk dompet. Keboo tarik aja dan ya Tuhan, karena dompet keboo ada di dasar tas, sepotong pakaian dalam keboo berwarna kuning dan bergambar boneka pun tersembul. Kyaaaa…. Mana si pak polisi dari tadi ngeliatin keboo ngubek-ngubek tas yang gendut itu! Dan, kenapa musti pakaian dalam yang itu?! Kenapa nggak yang item berenda?! Malunya… hehe… bercanda.
Dengan gerakan sigap keboo dorong tuh pakean dalem. Dan sok cool ngasi SIM plus KTP. Keboo liat, pak polisi tampak berusaha sok cool dengan keajaiban alam tadi. Hiks.. huhuhu…

Tapi di mana STNK-nya?!
Baru keboo inget tuh STNK nyangkut dalem map dokumen kuliah. Alamak! Masa keboo harus merogoh-rogoh lagi isi tas yang isinya barang-barang “terlarang” begini?! Grrrhhh..

Akhirnya keboo pun berhasil ngambil map tanpa menyembulkan sepotong pun pakaian dalam. Fyuh… nggak lagi-lagi deh naruh sembarangan… hehe…

*****

Another one:
Suatu malam, keboo diminta nganter ibu belanja di pasar senggol. Karena males nyari dompet, maka keboo pun berangkat pake motornya Hendra dengan ibu berada di kursi penumpang.

“Kamu nggak bawa dompet?”, ibu nanya keboo yang tampak sudah siap di atas motor.

“Adoh, males ke atas ngambil dompet dalem tas.”, keboo menimpali.

“Kalo ada polisi gimana?”

”Nggak bakal ada polisi, malem gini jugaan”

Berangkatlah kami.. ngeeeennnggg....

Di perjalanan, tepatnya di depan sebuah banjar di pinggir jalan, keboo melihat cahaya merah melambai-lambai sekitar 30 meter dari tempat keboo. Ya Tuhan... ada polisi sambil bawa tongkat berlampu! Keboo spontan berbelok ke seberang, masuk ke sebuah gang, dan mematikan motor.

”Bu, bawa motornya! Kalo ini razia, diah nggak bawa SIM!”, sambil keboo turun dari motor.

Dan tanpa banyak bertanya, ibu pun menurut (menurut!? Pemilihan kata yang durhaka.. ampun buu..). Lalu ketika kami akan tiba di tempat polisi-polisi itu sedang melambaikan tongkat, ternyata mereka nggak memberhentikan satu motor atau mobil pun. Para polisi itu di sana hanya untuk mengatur lalu lintas karena memang ada upacara adat di banjar tadi. Oalaaaah.... rugi keboo dengan gawatnya berganti posisi sama ibu tadi.

Hehe... another true story with the police man will be continued as soon as possible..

****

Btw, did you see my new header?
hehe... Keboo buat dengan sepenuh hati dalam waktu 2 x 24 jam dan keboo puas dengan hasilnya! Walaupun keboo nggak ngerti-ngerti banget soal editting picture dan komposisi gambar yang bagus. Tapi masih ada hal yang nyangkut, sizenya besar jadi loadingnya lambat deh. gimana ya biar dimensinya tetap tapi ukuran byte nya kecil? Kalo tahu, tolong keboo ya...