Banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar alis. Seperti makin tebal alis seseorang, makin banyak rejekinya. Jujur keboo kurang percaya sama mitos macam ini, karena sudah banyak keboo lihat orang-orang beralis tebal namun berpenghasilan kurang. Dan lagi laki-laki kan cenderung beralis tebal, yah paling tidak lebih tebal dari perempuan lah, masa dengan begitu rejeki laki-laki lebih besar dari perempuan?! Ya nggak terima donk! (sok feminist)
Selain itu ada juga mitos yang keboo denger kalo alis seseorang yang hampir menyatu artinya orang itu bisa melihat makhluk-makhluk dari dimensi lain. keboo-pun nggak percaya sama yang ini, soalnya keboo punya temen yang alisnya udah nyatu tapi sama sekali nggak punya kemampuan indera ke-6 tuh.
Dari sekian banyak mitos seputar alis, keboo paling nggak percaya sama yang ini:
Suatu hari, entah hari apa keboo juga udah lupa. Ncenk menatap (duh bahasanya ‘menatap’) keboo dengan seksama, awalnya ge er juga.
Duh akhirnya dia menyadari kecantikankuuu *muntah
Tapi lama-lama kok risih juga, lagian dia natapnya sambil senyum-senyum nahan ketawa, bĂȘte deh!
“Kenapa? Ada kotoran di mukaku?”
“Enggak..”
“Trus kok ngeliatin mulu?!”
“Kalo diperhatiin, alismu itu letaknya berjauhan ya? Hahahahaha…”
“EH?! Masa sih?? Trus kenapa mangnya?”
“Iya, orang yang alisnya jauhan kan artinya orang bodoh!”
“Siapa bilang, hah?!”
“Iya, aku simpulin sendiri. Nih coba liat alisku, deket kan?! Itu artinya aku pinter. Lha kamu jauh begitu, hahahahha……”
“Ah enggak jauh kok!” langsung grasa grusu liat cermin.
“Tuh kan, jauh. Hahahaha… dasar emang kamu bodo… hahahaaha…”
“grrrr….. apaan tu?! Teori aneh yang nggak valid! Cewek banyakan yang alisnya jauh tau! Masa artinya semua cewek itu bodoh?!”
Akhirnya teori jarak alis = tingkat kepintaran seseorang masih jadi perdebatan antara prof. keboo dan Ncenk.
******Selain itu ada juga mitos yang keboo denger kalo alis seseorang yang hampir menyatu artinya orang itu bisa melihat makhluk-makhluk dari dimensi lain. keboo-pun nggak percaya sama yang ini, soalnya keboo punya temen yang alisnya udah nyatu tapi sama sekali nggak punya kemampuan indera ke-6 tuh.
Dari sekian banyak mitos seputar alis, keboo paling nggak percaya sama yang ini:
Suatu hari, entah hari apa keboo juga udah lupa. Ncenk menatap (duh bahasanya ‘menatap’) keboo dengan seksama, awalnya ge er juga.
Duh akhirnya dia menyadari kecantikankuuu *muntah
Tapi lama-lama kok risih juga, lagian dia natapnya sambil senyum-senyum nahan ketawa, bĂȘte deh!
“Kenapa? Ada kotoran di mukaku?”
“Enggak..”
“Trus kok ngeliatin mulu?!”
“Kalo diperhatiin, alismu itu letaknya berjauhan ya? Hahahahaha…”
“EH?! Masa sih?? Trus kenapa mangnya?”
“Iya, orang yang alisnya jauhan kan artinya orang bodoh!”
“Siapa bilang, hah?!”
“Iya, aku simpulin sendiri. Nih coba liat alisku, deket kan?! Itu artinya aku pinter. Lha kamu jauh begitu, hahahahha……”
“Ah enggak jauh kok!” langsung grasa grusu liat cermin.
“Tuh kan, jauh. Hahahaha… dasar emang kamu bodo… hahahaaha…”
“grrrr….. apaan tu?! Teori aneh yang nggak valid! Cewek banyakan yang alisnya jauh tau! Masa artinya semua cewek itu bodoh?!”
Akhirnya teori jarak alis = tingkat kepintaran seseorang masih jadi perdebatan antara prof. keboo dan Ncenk.
Btw, bukan itu yang maunya keboo certain tentang alis. Masih inget kan keinginan keboo untuk tampil cantik layaknya perempuan lain?! Nah, dari dulu keboo berkeinginan untuk membentuk alis keboo jadi lebih rapi. Karena selama ini alis keboo tuh berantakan, dengan beberapa rambut yang mencuat dan susah diarahkan. Sebenarnya bentuk dasarnya udah lumayan bagus, cuman banyak anak alis (rambut kecil-kecil) yang tumbuh di bawah alis, ditambah lagi dengan kekurangsimetrisan antara alis kanan dan kiri. Jadi dengan membentuknya keboo harapkan bisa setidaknya merapikan penampilan alis keboo yang penampakannya kayak alisnya shin chan ini.
Dan setelah pengamatan selama 1 tahun terhadap teman-teman keboo, beberapa diantaranya terlihat memiliki alis yang rapi, bebas dari anak alis dengan bentuk yang melengkung indah. Kyaaa,,, keboo jatuh cinta! Keboo pun sempat bertanya bagaimana cara mereka membentuk alisnya dan terutama teknik mencabut alis yang baik dan benar. Ada yang menjawab kalo dia nggak membentuknya tapi hanya mencabuti anak alis. Sedang yang lain mengatakan kalo mereka mendapat bentuk alis seperti itu saat tampil menari Bali atau upacara adat Bali lainnya, dimana ada penata rias yang sudah membentuk alis mereka seperti itu. Jadi, sekarang tinggal mencabut alis yang baru tumbuh saja. Duh enaknyaa.. tapi semua menjawab kalo mereka mencabut begitu saja alisnya.
“Tinggal cabut aja, ve. Tek tek tek gitu…”, rata-rata mereka jawab kayak gini sambil memperagakan gerakan cabut alisnya.
“Tapi kan, sakit…”
“Pertamanya emang sakit, tapi lama-lama nggak sakit kok. Kalo mau, sebelum dicabut ditempelin es biar gak sakit.”
Duh, jadi ragu juga nih mau nyabut alis. Tapi berpaling ke teknologi lain juga berisiko. Keboo pernah tahu teknologi mentato alis yang dulu sempet ngetrend tahun 90-an. Tapi menurut keboo hasilnya terlihat sangat tidak alami, meskipun bentuknya bisa dibuat sesuai keinginan. Pernah juga keboo baca soal menyulam alis, dan walaupun katanya bagus, keboo nggak tertarik karena pasti mahal dan lagipula keboo takut jarum. Hyiiii…. Ada juga orang yang menguris alisnya sampai tipis sekali dan end up terlihat lebih tua dari umur sebenarnya. Maka dari itu keboo memendam keinginan untuk membentuk alis, sampai akhirnya keboo beli buku kecantikan itu, hehehe…
Setelah keboo bolak-balik beberapa halaman bukunya, keboo temukan halaman yang memuat tentang alis dan bentuk alis yang ideal. Selain itu, keboo juga search di internet tentang cara merapikan alis. Tapi tetep keboo masih sangat takut merasakan sakitnya nyabut alis. Makanya keboo langsung cus nyari alat kuris alis, karena menurut keboo nyabutbulu kaki lebih sakit daripada mengurisnya. Setelah keboo coba, ternyata nguris alis tu nggak segampang nguris bulu kaki! Meskipun kurisan udah lewat, tapi nggak ada sehelai alispun yang jatuh, malah sakit yang didapat. Gimana nih? Mana nggak ada orang yang bisa keboo tanya soal cara nguris alis pula! Pada akhirnya keboo harus menyerah dan tunduk pada cara tradisional: mencabutnya satu per satu.
Setelah beberapa bulan mengumpulkan tekad dan keberanian nyabut alis, akhirnya keboo beli pinset alis dan mencobanya. Alamaaaakkk… nyabut alis satu biji tu sakitnya ampe bikin nangis. Hiks… tapi dengan tekad yang luar biasakecil, keboo berhasil nyabut anak alis. *bangga. Yah walaupun hanya merapikan anak alis dengan yang keboo namakan sebagai teknik cabut serampangan, keboo sudah puas, karena berhasil mengalahkan rasa takut dan menjawab rasa penasaran. Selain itu, alis keboo makin rapi, yay…..
Beberapa hari setelahnya, waktu ketemu Ncenk:
“De, liat deh alisku!!!” ngangkat poni dengan bangga.
“Kenapa?”
“Ada yang berubah nggak?”, harap-harap cemas
“Nggak, masih tetep jauh! Hahaha…”
“….”,ngambek
PS: keboo nggak nguris bulu kaki, serius! ? --> nggak penting
PSS: ini gambar cara menentukan bentuk alis yang bagus, liat garis-garisnya, ngerti kan? yah walopun keboo nggak pake cara ribet ini, tapi buat temen-temen yang ingin mencoba, sapa tau berguna.. :-)
Dan setelah pengamatan selama 1 tahun terhadap teman-teman keboo, beberapa diantaranya terlihat memiliki alis yang rapi, bebas dari anak alis dengan bentuk yang melengkung indah. Kyaaa,,, keboo jatuh cinta! Keboo pun sempat bertanya bagaimana cara mereka membentuk alisnya dan terutama teknik mencabut alis yang baik dan benar. Ada yang menjawab kalo dia nggak membentuknya tapi hanya mencabuti anak alis. Sedang yang lain mengatakan kalo mereka mendapat bentuk alis seperti itu saat tampil menari Bali atau upacara adat Bali lainnya, dimana ada penata rias yang sudah membentuk alis mereka seperti itu. Jadi, sekarang tinggal mencabut alis yang baru tumbuh saja. Duh enaknyaa.. tapi semua menjawab kalo mereka mencabut begitu saja alisnya.
“Tinggal cabut aja, ve. Tek tek tek gitu…”, rata-rata mereka jawab kayak gini sambil memperagakan gerakan cabut alisnya.
“Tapi kan, sakit…”
“Pertamanya emang sakit, tapi lama-lama nggak sakit kok. Kalo mau, sebelum dicabut ditempelin es biar gak sakit.”
Duh, jadi ragu juga nih mau nyabut alis. Tapi berpaling ke teknologi lain juga berisiko. Keboo pernah tahu teknologi mentato alis yang dulu sempet ngetrend tahun 90-an. Tapi menurut keboo hasilnya terlihat sangat tidak alami, meskipun bentuknya bisa dibuat sesuai keinginan. Pernah juga keboo baca soal menyulam alis, dan walaupun katanya bagus, keboo nggak tertarik karena pasti mahal dan lagipula keboo takut jarum. Hyiiii…. Ada juga orang yang menguris alisnya sampai tipis sekali dan end up terlihat lebih tua dari umur sebenarnya. Maka dari itu keboo memendam keinginan untuk membentuk alis, sampai akhirnya keboo beli buku kecantikan itu, hehehe…
Setelah keboo bolak-balik beberapa halaman bukunya, keboo temukan halaman yang memuat tentang alis dan bentuk alis yang ideal. Selain itu, keboo juga search di internet tentang cara merapikan alis. Tapi tetep keboo masih sangat takut merasakan sakitnya nyabut alis. Makanya keboo langsung cus nyari alat kuris alis, karena menurut keboo nyabutbulu kaki lebih sakit daripada mengurisnya. Setelah keboo coba, ternyata nguris alis tu nggak segampang nguris bulu kaki! Meskipun kurisan udah lewat, tapi nggak ada sehelai alispun yang jatuh, malah sakit yang didapat. Gimana nih? Mana nggak ada orang yang bisa keboo tanya soal cara nguris alis pula! Pada akhirnya keboo harus menyerah dan tunduk pada cara tradisional: mencabutnya satu per satu.
Setelah beberapa bulan mengumpulkan tekad dan keberanian nyabut alis, akhirnya keboo beli pinset alis dan mencobanya. Alamaaaakkk… nyabut alis satu biji tu sakitnya ampe bikin nangis. Hiks… tapi dengan tekad yang luar biasa
Beberapa hari setelahnya, waktu ketemu Ncenk:
“De, liat deh alisku!!!” ngangkat poni dengan bangga.
“Kenapa?”
“Ada yang berubah nggak?”, harap-harap cemas
“Nggak, masih tetep jauh! Hahaha…”
“….”,ngambek
PS: keboo nggak nguris bulu kaki, serius! ? --> nggak penting
PSS: ini gambar cara menentukan bentuk alis yang bagus, liat garis-garisnya, ngerti kan? yah walopun keboo nggak pake cara ribet ini, tapi buat temen-temen yang ingin mencoba, sapa tau berguna.. :-)
sayang,foto alisnya gak ditampilin..ione khan penasaran^^
ReplyDeletepake lakban aja kak keboo, tempel di alisnya, trus PREEEKKK kecabut deh semua alisnya. wkwkwk
ReplyDeletelama banget neh aku g maen ke tempat keboo... hehe met galungan n kuningan yahhh... rindu my bff yg anak bali semuaaaahh hiks kapan yah bisa maen ke denpasar :D
ReplyDeletesoal alis ke salon ajah beres hihihi
keboo apa kabarrr lama gak bersua hehe
ReplyDeletehaduh alisku mah gak pernah diapa-apain :D gak bs
mantabs...keboo nya cantik ya...??
ReplyDeleteapalagi kambingnya..?? hehee
dicukur aja di salon non..pasti bagus dech..
boo.. lama banget ya kayaknya gak nongol?. hahaa *atau sayanya yang kuper?*
ReplyDeletengomong soal alis emang banyak mitosnya, alis saya tebel katanya orangnya tegas dan berwibawa.. halalallh, padahal saya orangnya slengean. hahaha
Wah, alisnya Bang Pendi persis juga kayak shin chan tapi nyantai2 aja tuh Non, hehe
ReplyDelete(cari cermin liat alis)
ReplyDeletemampir ya :)
rejeki mungkin lebih berhubungan dengan kerja cerdas dan kerja keras serta berdoa, bukan dengan ukuran alis sist. dan alis pun tidak perlu dirubah rubah, akan jauh lebih indah jika kecantikannya alami.
ReplyDeletepeace ! :D
aku kirain keboo udah aktif lg mosting
ReplyDeletebaru blogwalking ya say
ayuk donk kangen cerita2 lucu keboo :D
kebo~~ lama saya ak ke sini. apa kabar sekarang? kok belum update nih.. :(
ReplyDeleteHai kebooo... tulisan kamu tuh tetep lucu ya :) Ayo dong ngeblog lagi.
ReplyDeleteAwalnya aku mulai ngebentuk alis juga pas kuliah, gara2 iri berat sama penampilan orang2 dgn alis yg rapih dan terbentuk, bentuk mukanya juga jadi berubah. Tapi ada mitos anak gadis sebaiknya jangan ngebentuk alis sebelum menikah, katanya nanti pas nikah dan alisnya dibentuk udah nggak pangling lagi penampilannya. Ah, kepikiran amat, masa muda cuman dateng sekali jadilah aku minta cabut alis di salon. Sakit, jelas, aku aja sampe nangis, tapi lama2 sakitnya bikin nagih kok. Sekarang aku udah bisa cabutin alis sendiri, lumayan nggak perlu ke salon lagi :p
hii salam kenal iya dari vira .. :)
ReplyDeletejangan lupa mapir blog vira iya di http://www.rumahkiat.com/ vira mau berbagi pengalaman nih.:)
wah bagus juga iya blog ka2 ... ^_^ good luck iya.....
mantabs...keboo nya cantik ya...??
ReplyDeletejoin to hajarabis
ReplyDeletelucu-lucu...
ReplyDeletealis berjauhan lah bodoh..:D
baru kali ini liat keboo (kerbau) punya alis ;P
ReplyDeletebisa aja gara2 alis jadi bahan corat-coret,,inspiratif.
ReplyDeleteKunjungi juga yah Web Flash saia Digital Printing Suppliers. Salam Kenal.
Apalagi yang gak ada alisnya....kayak apaan tuh. Banyak cara untuk mempercantik penampilan, apalagi alis..tempat pandangan pertama
ReplyDeleteAduh Mba masih aja mikiran mitos,,sudah Cukup cantik koq,,
ReplyDeleteups,cukup..
ngga koq cantik.
Salam Kenal mba
dari dulu pengen nyabut juga sih. Tapi kata mama ga boleh nyabutin bulu alis, ga dibolehin sama agama, kata beliau. heuuuu,,, pengeeeeennn T^T
ReplyDeletehaha lumayan menghibur postnya, dilanjut ye...
ReplyDeleteWeb saya... online passive income frome home
keren.deh, dari alis bisa jadi artikel kaya gini
ReplyDeletewah ternyata halis juga suka di cabutin yah
ReplyDeletethax for the posting sis
ReplyDelete