Bule + Keboo = Permen + Cokelat

Entah kenapa seorang ibu suka sekali mengulang cerita terus-menerus, termasuk ibunya keboo... atau,,, cuma ibunya keboo aja kali yak, yang kayak gitu?! Soalnya banyak cerita selalu diulangnya. Sampai keboo hafal, jadi setiap ibu cerita hal yang dulu juga pernah diceritain, keboo bilang, ”ibu sudah cerita ini lebih dari 6 kali.”

Dan berikut ini adalah salah satu contoh cerita tentang masa kecil keboo yang sudah sering ibu ceritain, padahal keboo sama sekali nggak inget kecuali bagian keboo dapet permen Pindy.

Sekitar tahun 199x-199z, keboo junior yang sedang nakal-nakalnya (1-3 tahun) mengikuti orang tua yang bertugas untuk kemudian tinggal di sebuah pulau kecil, mungil dan terpencil. Pulau itu hanya dihuni oleh keluarga keboo dan hanya seluas lapangan sepak bola. Pemandangan yang disuguhkan pun sangaaaaat indah. Mulai dari pantai berpasir putih, nyiur melambai, laut biru yang dangkal, dinaungi langit cerah. Kami pun harus menggunakan perahu untuk menempuh jarak yang cukup jauh demi mendapatkan fasilitas umum seperti supermarket, rumah sakit, maupun lapangan olah raga. Namun: INI HANYA KHAYALAN KEBOO... hehe.. (^^,)v

Yang bener adalah, keboo sekeluarga harus tinggal di sebuah pulau bernama Nusa Lembongan, karena memang orang tua keboo ditugaskan ke sana. Diceritakan bahwa keboo junior adalah makhluk Tuhan yang paling hiperaktif, nggak tahu malu, bin ajaib. Keboo sering ke kantor bapak dan mengganggu oom serta tante teman kerja mereka. Minta digambarin lah, minta makanan lah, nyari masalah lah. Tapi syukurnya nggak ada yang pernah marahin keboo soal itu. *fyuhhh*

gambar dari indofamily.net

Dan ke-PeDe-an keboo tidak hanya sampai di sana, keboo juga suka menyapa turis asing yang sedang berwisata ke Nusa Lembongan. Yep, dengan dorongan kuat dari semua oom-tante pegawai di sana, keboo suka nyapa bule layaknya kerbau lepas dari kandang terus ketemu kubangan yang suam-suam kuku.

”Setiap ada bule lewat, kamu langsung lari ke mereka dan teriak ’HELLOOOO, HAWAYU... heloooo, hawayuuuuuu’ sambil lambai-lambai tangan”, cerita ibu ke keboo.

”Wah , pinter donk,masih kecil udah bisa bahasa Inggris!”.

”Itu pegawai Puskesmasnya yang ngajarin! Ibu sampe nggak jadi manggil nyuruh pulang, malu soalnya, hahaha”, mengkerut lagi kepalanya keboo,bayangkan! Sampai ibu pun jadi pura-pura nggak kenal keboo tiba-tiba. Betapa malang nasibkuuuuu...

”Bule sama guidenya sampe bingung kok ada anak sinting nyasar! Huahahha... Terus kamu digendong sama mereka, difoto-foto (hewan langka kali yak?). Abis itu kamu dikasih dah permen atau cokelat sama uang”.

Apa perbedaan keboo dengan monyet?
Kalo monyet, dikasi makanan dulu, baru difoto. Kalo keboo, difoto dulu baru dikasi makanan.. jiah...

”Yes..., banyak donk foto cantiknya diah tersebar di luar negeri!”, dalam hati, duluan keboo go international daripada artis-artis kita!!! Hihiii... peace..
”Terus...terus... gimana??”, tanya keboo..

”Dulu kamu diajarin sama pegawainya kalo abis dikasih permen bilang thank you. Tapi kamu malah bilang,’TENG KAYU... TENG KAYU... DADAA...’,lalu pergi tanpa permisi. Sampe stres pegawenya ngajarin bilang thank you, tapi tetep kamu bilangnya teng kayu! Hahaha... Nyampe rumah, kamu buang uangnya, permen dan cokelatnya aja yang dihabisin”.

”Owh.. pantes... sempet inget dulu sering maem Silver Queen. Eh! Abis itu, ibu yang mungut uangnya kan?? ”

”iya... masak orang lain yang ngambil!hehehe..”, ajiiip.. akhirnya keboo tahu dari mana keboo dapet kePeDean yang besar waktu kecil... ckckck

”Kan ibu enak, kecil-kecil anakmu ini udah menafkahi keluarga! (*jitak..) Berterima kasih na sekarang...huehehe”..

”Kamu nggak usah makan ntar! Kan udah bisa menafkahi diri.”

Ibu maafkan anakmu yang tidak tahu berterimakasih ini... kasi maem na’a...
*****
PS: maaf keboo belon bisa blogwalking ke temen-temen.. keboo sedang not delicious body, idung meler, tenggorokan sakit. weleh-weleh.. keboo janji kalo udah sembuh langsung meluncur 3-2-1 fire ke rumah temen-temen.. emuah